
Merasakan writer’s block yang parah banget, apalagi pas deadline udah di depan mata? Atau malah capek ngurusin hal-hal repetitif yang bikin waktu kreatif kamu terbuang? Kayaknya semua penulis, content creator, atau marketer pasti pernah deh di posisi ini. Rasanya tuh kayak lari di tempat, padahal kerjaan numpuk. Tapi itu dulu, sekarang sudah ada AI asisten menulis.
Nah, di sinilah alat AI asisten menulis bisa jadi penyelamat! Dulu, alat-alat AI begini mungkin terasa eksperimental atau niche banget.
Tapi sekarang? Everyone punya, atau setidaknya pakai. Dari Google Docs sampai Notion, atau aplikasi apa pun yang punya tombol ‘magic’, AI writing udah jadi standar dasar.
AI ini bisa bikin kerja kita sebagai penulis a whole lot easier. Mulai dari brainstorming ide, bikin outline, sampai repurposing content. Tapi, ini penting: AI tidak akan melakukan pekerjaan terbaikmu.
AI Asisten Menulis Bukan Pengganti Pekerjaan Manusia
Karena keanehan dan keajaiban kreativitas manusia itu, untungnya, masih belum bisa direplikasi sepenuhnya oleh AI. AI itu alat, bukan pengganti. Intinya, dia bisa mengambil sebagian kerjaan dari piringmu, jadi kamu bisa fokus ke bagian paling asyik yaitu membuat konten kreatif itu sendiri.
Masalahnya, sama kayak di toko kue yang kebanyakan pilihan, bingung kan mau ambil yang mana?
Dengan banyaknya software dan tools AI di pasaran yang janji macem-macem – bantu generate, streamline, automate proses menulis – jadi tricky nih buat nentuin mana yang beneran worth waktu (dan uang) kita.
Gimana cara milih yang pas dari segudang pilihan?
Meskipun banyak tools pakai model dasar yang sama (kayak OpenAI’s GPT atau Anthropic’s Claude), mereka itu nggak dibangun dengan cara yang sama persis. Bedanya ada di workflow-nya, di interface-nya, dan yang paling penting, apakah alat itu beneran membantu kamu melakukan pekerjaanmu lebih baik, atau cuma nambah satu tab lagi di browser yang jarang dibuka?
Saya pribadi itu productivity nerd yang suka banget nyobain alat baru. Udah nyobain lusinan AI writing assistant dengan harapan bisa kerja lebih cerdas, bukan lebih keras.
Tujuannya satu yaitu buang semua tugas admin dan repetitif dari daftar to-do biar bisa fokus ke yang bikin happy: si proses kreatif itu.
List di bawah ini bukan cuma sekadar ngumpulin aplikasi yang paling populer ya. Ini hasil dari tools AI Asisten Menulis yang udah diuji coba secara personal dan ternyata useful banget buat seorang penulis dan content creator. Tools yang bikin saya less time buat formatting, fiddling, atau lawan writer’s block, dan more time buat nulis beneran.
Kalau kamu lagi ngerasa overwhelmed sama semua opsi yang ada, semoga list ini bisa bantu nemuin sesuatu yang pas sama workflow dan “otak” kamu.
Di Buffer sendiri, pendekatan ke AI itu simpel yaitu alat, bukan pengganti. Konten di blog, website, atau produk Buffer nggak akan pernah ada yang full hasil generate AI. Manusia akan selalu me-review semuanya.
Ini nih beberapa cara saya pribadi (penulis sumber) pakai AI dalam kerjaan sehari-hari:
- Generate ide-ide
- Draft outline artikel
- Rephrasing paragraf atau kalimat dengan tone tertentu
- Generate kalimat atau paragraf waktu kena writer’s block (tapi pasti selalu di fact-check, edit, atau rewrite lagi!)
- Repurpose blog post jadi social media post
- Nulis puisi konyol buat ultah temen (oke, yang ini nggak masuk kerjaan sih, tapi favorit!)
Buat semua tugas di atas, ini dia 9 alat AI writing terbaik yang patut kamu coba:
Cara Memilih Tools AI Asisten Menulis
Ada banyak banget alat AI writing di luar sana, dan banyak yang kedengerannya keren di atas kertas. Tapi nyari yang beneran bikin nulis easier, bukan more complicated.
Ini yang jadi prioritas waktu nyobain satu per satu:
- Berguna buat Content Creator: Fokus ke tools yang support tugas kayak bikin outline, repurposing, nulis buat social media, atau dobrak writer’s block.
- Gampang Digunakan: Nggak mau buang waktu berjam-jam buat belajar alat baru. Semua yang ada di list ini beginner-friendly, setup-nya minimal.
- Smart Defaults: Baik itu tone, formatting, atau SEO, tools terbaik ngasih output yang mantap meskipun inputnya minimal.
- Ada Ruang Buat Berkembang: Nilai plus kalau tool-nya punya fitur yang bisa dipakai nanti pas udah makin jago (kayak custom brand voice atau workflow automation).
Tidak ada alat di list ini yang sempurna. Tapi tools ini dapat tempat karena berhasil menghemat waktu, mengurangi hambatan (friction), dan bantu nulis lebih cepat.
Buffer’s AI Assistant Terbaik untuk Konten Media Sosial
Alat AI ini dibangun khusus untuk media sosial. Kamu bisa langsung pakai waktu bikin dan schedule konten di Buffer, jadi prosesnya lancar banget. Nggak perlu lagi copy-paste ke macem-macem platform, apalagi kalau cross-posting.
Yang paling top dari Buffer’s AI Assistant itu dia paham nuansa tiap platform media sosial. Misalnya, konten buat X (dulu Twitter) nggak akan melebihi batas karakter. Dia juga dilatih buat bikin tone konten LinkedIn lebih profesional, Instagram lebih playful, dan seterusnya.
Fitur hemat waktu lainnya adalah tombol editing di dalam asistennya. Nggak perlu ngetik instruksi lagi buat nge-tweak post, cukup klik Rephrase, Shorten, Expand, More casual, atau More formal buat dapetin hasil yang diinginkan. Tombol ini juga bisa dipakai buat tweak bagian tertentu aja, nggak harus seluruh post.
Fitur Dasar AI Asisten Menulis
Di luar fitur dasar itu, AI Asisten Menulis ini beberapa use case favorit saya (penulis sumber) buat bikin lebih banyak konten di social media dan bangun personal brand:
- Ide yang Dipersonalisasi: Writer’s block di social media itu JAUH lebih parah daripada writer’s block biasa. Mungkin karena volume konten yang harus dibuat. Untungnya, Buffer’s AI Assistant bikin ini jadi masa lalu. Waktu stuck, saya ke Buffer’s Create Space (tempat saya brain-dump ide post) dan klik tombol Generate Ideas. Buat hasil yang relevan, asisten akan tanya dua hal: bisnis kamu tentang apa dan target audiensnya siapa. Dari situ, dia akan generate ide satu per satu. Bisa langsung pakai ide itu atau coba generate ide lain.
- Repurpose Post dan Konten Lain: Ini salah satu use case terbaik. Bisa pakai buat repurpose konten yang perform bagus atau rewrite biar pas buat platform lain. Sering dipakai buat ngerjain post LinkedIn jadi Twitter thread (dulu makan waktu banget). Juga buat repurpose post lama jadi lebih fresh.
- Summarize Blog Post: Alat ini juga dipakai buat summarize seluruh blog post jadi snippet social media yang ringkes (dulu juga makan waktu banget!).
Gratis dan Tanpa Batas di Semua Plan Buffer. Nggak kayak banyak tools AI writer lain, terutama buat social media, nggak ada sistem ‘kredit’. AI Assistant ini gratis, Buffer-nya sendiri juga gratis (sampai tiga channel). Jumlah prompt dan rephrase itu NGGAK ada batasnya! Ada juga Social Media Post Creator yang nggak perlu sign-up buat nyoba.
Jasper Terbaik untuk Tim Marketing
Jasper ini salah satu alat AI writing pertama di pasar. Dulu namanya Jarvis. Mereka punya waktu buat nyempurnain UI dan fitur. Selain generate teks buat berbagai proyek (landing page, campaign marketing), Jasper juga punya Remix (buat rework konten dari link, dokumen, atau teks), Chat (chatbox buat brainstorming atau nyempurnain ide), plus ekstensi Chrome.
Jasper udah melampaui sekadar copywriting dan sekarang sasarannya tim marketing. Fitur kolaboratifnya bikin semua orang bisa lihat proyek dan campaign pakai Kanban dan calendar views yang keren. Manager atau editor bisa nambahin brand voice dan style guide biar semua konten konsisten.
Waktu nulis, sistem Jasper yang intuitif akan minta kamu masukin prompt simpel atau pilih dari list template. Dia akan minta info lebih lanjut di awal, beda-beda tergantung apa yang dikerjain. Sebelum generate draft, bisa nambahin target audiens, poin spesifik, dll.. Tapi AI-nya udah pinter banget prediksi, jadi biasanya cukup pilih opsi yang direkomendasikan.
Meskipun Jasper intuitif dan bagus buat tim, perlu dicatat fondasi alat ini sama kayak kebanyakan opsi lain yang lebih murah. Jasper pakai over a dozen language models, tapi hasil copy marketing-nya mirip sama apa yang didapat dari ChatGPT dan software AI writing lainnya. Harganya mulai $49 per bulan setelah 7 hari trial.
Copy.ai Terbaik untuk Otomatisasi Tugas Penulisan Repetitif
Copy.ai ini juga alat yang melampaui “cetakan” generator kontennya. Alat multifaceted ini bantu tim Sales dan Marketing buat mengurangi go-to-market bloat jadi velocity.
Praktiknya, ini alat slick mirip Jasper. Tapi Copy.ai lebih fokus ke workflow yang bisa diulang buat hemat waktu marketer (atau sales). Contohnya: “repurpose blog post ini jadi post LinkedIn,” “cek copy ini dari plagiarisme,” atau “cari prospek di perusahaan X”.
Kamu bisa pilih workflow dari library yang impresif atau customize sendiri. Hasilnya bakal kayak flowchart, di mana tiap langkah itu kayak prompt AI.
Kalau nggak mau pusing sama workflow, bisa langsung ke Chat, generator konten AI mereka. Ini mirip sistem prompt-dan-generate biasa. Butuh banyak konteks buat hasil yang kamu mau, makanya mungkin lebih baik kuasai sistem workflownya. Seperti Jasper, Copy.ai bisa sesuaikan konten sama tone dan style kamu. Ada versi gratis dengan fitur terbatas, plan berbayar mulai $49 per bulan.
Writer Terbaik untuk Mengedit dan Memperbaiki Kontenmu
Writer ini JAUH lebih dari sekadar generator teks AI simpel. Sama kayak Jasper dan Copy.ai, ini tool web yang penuh fitur powerfull yang bikin dia melampaui kemampuan ChatGPT. Fitur-fiturnya dinamakan ‘Apps’.
Apps ini udah baked into aplikasi webnya. Ada ‘Blog Builder’ (buat bikin blog post dari ide headline), ‘Recaps’ (konversi rekaman jadi ringkasan key takeaways), dan ‘Ask Writer’ (sistem prompt-dan-generate ala chat yang udah familiar). Ada juga apps buat bikin deskripsi produk, push notifications, dan artikel help center.
Sistemnya rapi dan lebih gampang dipelajari daripada Jasper dan Copy.ai. Sasaran utamanya penulis, bukan marketer atau sales. Interfacenya mirip Grammarly. Di sini kamu bakal lihat saran perbaikan grammar dan readability, plagiarism checker, dan rekomendasi buat perbaiki bahasa biar lebih inclusive.
Writer juga pilihan solid buat tim konten. Ada list istilah (terms list) buat simpan istilah unik atau snippet copy yang sering dipakai. Bisa atur aturan punctuation spesifik juga. Writer ini salah satu alat favorit buat proofreading dan edit konten yang udah ada.
Yang bikin Writer beda dari tools copywriting lain adalah dia nggak dibangun di atas GPT atau model AI lainnya (yang kadang kontroversial). Writer pakai Palmyra Language Learning Models mereka sendiri. Model ini dilatih khusus buat business writing dan business use cases, menawarkan keamanan dan transparansi lebih tinggi. Misalnya, Writer bilang Palmyra tidak menyimpan data proprietary kamu buat latihan model dasarnya.
Meskipun begitu, banyak fitur paling powerfull Writer – kayak nambahin brand dan style guide sendiri – terkunci di belakang paywall enterprise. Ada trial 14 hari gratis, plan berbayar mulai $18 per bulan (ada plan gratis tapi fiturnya terbatas banget selain editing teks).
Hubspot Breeze Terbaik untuk Menyederhanakan Operasi Bisnis
HubSpot Breeze ini bisa dibilang pisau lipat Swiss (Swiss Army knife) buat tools AI. Platform ini bantu marketer, sales rep, dan customer service agent buat ngilangin sebagian besar kerjaan grunt work yang repetitif biar produktivitas naik.
HubSpot Breeze bisa ngurusin apa aja. Dari nulis email cepat dan social caption sampai tugas lebih kompleks kayak generate halaman website dan summarize data CRM jadi laporan yang gampang dicerna. Caranya pakai Breeze Agents. Anggap aja mereka ini asisten AI terpisah, masing-masing spesialis di departemennya.
Contohnya, Content Agent generate blog, landing page, podcast, dan konten lain. Customer Agent urus pertanyaan dasar customer service, kasih saran balasan, dan kumpulin data customer service jadi laporan visual. Ada juga Breeze Co-pilot yang bisa ngelakuin sedikit dari semuanya – update data CRM, generate konten, summarize tiket support.
Breeze tersedia di HubSpot free starter suite dan juga di produk premium. Harga berbayar mulai $15 per user per bulan.
Sudowrite Terbaik untuk Menulis Kreatif dan Fiksi
Kalau kamu, kayak saya (penulis sumber), udah ngancem mau nulis novel bertahun-tahun tapi nggak mulai-mulai, Sudowrite ini bisa jadi teman baik barumu. Alat ini nggak cuma bantu generate ide dan nulis cerita buat karakter yang udah numpang di kepala bertahun-tahun, tapi juga alat project management bertenaga AI khusus buat penulis fiksi.
Soal nulisnya sendiri, kamu mulai dengan masukin genre. Terus, mulai nulis draft. Daripada masukin prompt, mulai dengan apa yang sudah kamu punya. Cukup beberapa kalimat buat mulai chapter, klik tombol ‘Write’, dan AI generator akan kasih beberapa opsi buat ngelanjutin cerita. Highlight kata atau frasa dan tekan ‘Describe’ buat generate deskripsi objek berdasarkan indra atau metafora.
Ada juga tombol ‘Rewrite’ buat paraphrase atau rework sesuatu. Tombol ‘Brainstorm’ buat nyalain ide kreatif ke arah spesifik, dari karakter, world-building, sampai plot points.
Kalau belum siap nyemplung ke chapter 1, bisa main-main di Story Engine-nya Sudowrite. Ini ruang buat kasih detail lebih lanjut tentang genre, karakter, outline, tambah sample tulisan biar AI-nya cocok sama style kamu, atau sekadar brain dump ide. Lalu ada Sudowrite’s Canvas – ruang buat mind mapping ide-ide kamu (dan AI) buat dapat pandangan mata burung (dan ngelacak) cerita yang lagi dibuat.
Sudowrite juga punya ekstensi Google Docs yang handy biar bisa kerja di tempat kamu nulis paling nyaman. Ada komunitas Slack yang ramai juga buat tukar ide sama manusia lain. Ada free trial berbasis kredit (buat jumlah kata tertentu), lalu harga mulai $10 per bulan.
Type Terbaik untuk Asisten Menulis AI yang Simpel
Type mendeskripsikan dirinya sebagai AI-first document editor. Dengan alat ini, kamu bisa bikin konten pendek atau panjang, dari email sampai script YouTube dan cover letter.
Interfacenya – bersih dan user-friendly – minta kamu mulai dengan prompt simpel. Ada library template juga, berguna kalau lagi staring at a blank page. Dari situ, Type akan generate draft konten berkualitas tinggi, yang kemudian dianjurkan buat kamu mainin dan buat punya kamu.
AI generatif Type bikin ini gampang dengan banyak opsi. Misalnya, kamu bisa switch antara OpenAI’s GPT-4 dan Anthropic’s Claude 3. Founder Type, Stew Fortier, jelasin kalau Claude itu cenderung lebih kreatif dan ekspresif tapi kurang bagus di penalaran kompleks. Sementara model GPT seringkali lebih bagus di penalaran, tapi tonenya agak “kering”.
Ada juga blok ‘What to write about next’ yang handy buat ide tambahan. Di sidebar ada list saran terkait apa yang lagi dikerjain, bisa dipakai buat generate paragraf lain. Di editor utama, kamu juga bisa highlight kalimat, paragraf, atau frasa tertentu dan minta Type buat nge-rework. Opsi umumnya ada, tapi ‘Custom transform’ sangat berguna, bisa minta AI ngelakuin sesuatu yang spesifik banget sama teks yang di-highlight. Ada 14 hari gratis, lalu $29.00 per bulan.
SEOWind Terbaik untuk SEO Content Briefs
SEOWind ini bukan alat multi-purpose kayak kebanyakan di list ini. Dia fokus banget ke konten SEO (search-engine optimized), makanya bagus buat content marketing.
Jadi, SEOWind nggak minta kamu masukin prompt buat mulai nulis, tapi istilah pencarian utama (primary search term). Dari situ, dia akan bawa kamu ke dashboard keren yang analisis blog post dan halaman yang udah ranking buat istilah itu, buat bantu kamu bikin ‘brief’.
Di dashboard buat bikin brief ini, kamu bakal lihat analisis kompetitor (overview blog post/halaman yang udah ranking di Google), outline kompetitor (struktur konten mereka), dan pertanyaan yang harus dijawab (pertanyaan terkait dari Google, Quora, Reddit). Selain itu, alat ini rekomendasi jumlah kata ideal, jumlah heading, bahkan jumlah gambar yang harus dimasukkan.
Dengan info ini, kamu bisa pilih-pilih buat bikin brief kamu sendiri. Dari brief itu, AI SEOWind akan generate draft buat di-download. Setelah itu, kamu edit sendiri. SEOWind bikin brief super customizable, tapi nggak ada cara edit atau rework pakai AI setelah draft di-generate.
Semua brief disimpan di dalam proyek, di mana SEOWind dorong kamu nambahin detail tentang brand tone, detail perusahaan/produk. Bahkan bisa integrasi sama Google Search Console buat cari peluang internal linking (salah satu tugas SEO writing yang paling tedious!). Ada trial 7 hari, lalu harga mulai $59 per bulan.
ChatGPT Terbaik untuk Alat AI Asisten Menulis Gratis
Mungkin kamu kaget nemuin ChatGPT di antara kompetitornya yang lebih niche, tapi kayaknya nggak pas kalau nggak nyebutin dia di sini. Sebagai alat AI writing gratis (untuk GPT-3 setidaknya), ChatGPT ini yang sering saya (penulis sumber) balik lagi buat ide cepat, outline blog post, atau metafora konyol.
ChatGPT, chatbot berbasis model GPT Open AI, ini yang jadi dasar buat banyak tools canggih di atas. Dialah yang bantu generate copy yang muncul di interface keren mereka.
Belajar bikin prompt buat ChatGPT butuh latihan. Saya cenderung kasih konteks sebanyak mungkin. Tapi interface chat-nya bisa sangat membantu waktu nyempurnain permintaan dan tweak prompt sambil jalan. Versi dasarnya gratis, plan berbayar mulai $10 per bulan.
Sedikit Catatan soal Privasi dan Model AI
Banyak tools di list ini ditenagai oleh model bahasa besar (LLMs) kayak OpenAI’s GPT-4 atau Anthropic’s Claude. Model-model ini dilatih dari teks internet dalam jumlah besar buat generate tulisan berkualitas tinggi. Tapi, ini juga bawa pertanyaan soal privasi dan akurasi.
Waktu milih tools, saya (penulis sumber) milih yang terbuka soal cara mereka handle data kamu, terutama data kerjaan. Beberapa, kayak Writer, pakai model proprietary mereka sendiri yang dirancang dengan compliance (kepatuhan) sebagai perhatian utama. Lainnya pakai model pihak ketiga tapi kasih pengaturan buat jaga prompt kamu tetap privat.
Kalau keamanan data jadi concern buat tim kamu, sangat disarankan buat cek kebijakan privasi tiap tool sebelum mulai pakai.
Jadi, itu dia 9 alat AI Asisten Menulis terbaik yang sudah dicoba! Ingat, AI ini alat bantu buat ningkatin produktivitas. Pilih yang paling cocok sama kebutuhan dan cara kerjamu. Jangan lupa, hasil akhirnya tetap butuh sentuhan dan review manusia ya.